Mengenal Pengertian Token Kripto dan Perbedaannya

Admin
17 Desember 2022
Artikel | 66 0

Mengenal Pengertian Token Kripto dan Perbedaannya | Crypstocks
Token Kripto

Cryptocurrency atau kripto menjadi aset digital yang saat ini banyak dipilih generasi milenial dan Gen Z untuk menjadi sumber penghasilan tambahan. Ada dua istilah yang digunakan dalam investasi ini yaitu token kripto dan koin kripto.

Bagi yang tertarik untuk memulai investasi di bidang ini, maka harus memahami dasarnya yakni istilah tersebut. Pasalnya sistem yang digunakan dalam keduanya berbeda. Simak secara lengkap pengertian sampai perbedaan token dan koin kripto.

 

Token Kripto Itu Apa?

Investasi kripto sendiri banyak dipilih karena tingkat return yang relatif tinggi, bisa digunakan secara universal. Transaksinya juga cepat, mudah serta transparan dan tidak kalah penting adalah aman serta sah.

Token kripto merupakan mata uang kripto yang operasionalnya terdapat dalam blockchain koin. Hanya saja sistem yang digunakan bukanlah blockchain secara langsung melainkan sistem koin kripto.

Bisa dikatakan bahwa token ini tidak memiliki blockchain sendiri sehingga harus menumpah di blockchain koin kripto. Mengingat sistemnya tersebut, banyak yang beranggapan bahwa token kripto jauh lebih lambat.

Meskipun lambat, namun token tetap memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisa digunakan sebagai alat bayar pada berbagai proyek blockchain koin kripto.

 

Cara Kerja Token Kripto

Jika digambarkan, cara kerja dari token kripto ini mirip dengan mesin penjual minuman yang tidak membutuhkan pihak ketiga. Jika biasanya untuk investasi Reksadana dibutuhkan seorang Manajer Investasi, investasi dengan tidak seperti itu.

Pihak ketiga yang bekerja untuk menjual dan beli telah digantikan oleh sistem pencatatan terdesentralisasi yang disebut dengan blockchain. Bagaimana soal keamanannya? Tenang saja karena sudah ada pihak sekuritas yang akan menjaganya.

Token kripto yang dimiliki nantinya berfungsi sebagai mata uang digital. Pemilik aset ini bisa mentransfernya ke pihak lain sebagai alat pembayaran. Pada proses transfer atau transaksi token dibutuhkan Smart Contract yaitu kode yang dimanfaatkan sebagai pencatatan token.

Adanya Smart Contract inilah yang membuat bukti transaksi tidak bisa direkayasa. Oleh karena itulah token kripto dalam blockchain dikatakan sangat aman.

 

Berapa Jumlah Token Kripto?

Jumlah token yang saat ini dimiliki oleh investor selalu berubah-ubah setiap tahunnya. Indonesia di tahun 2022 ini bahkan telah berada di peringkat 44 dari 50 negara. Angka ini menunjukkan bahwa angka kepemilikan token kripto Indonesia masih berada di bawah dari negara tetangga.

Pada tahun 2021, investor di Indonesia sudah mendapatkan keuntungan sebesar 731 juta dolar Amerika apabila direalisasikan. Nominal tersebut sama dengan 10 miliar rupiah.

Sedangkan di tahun yang sama, investor yang dihitung secara global telah mendapatkan keuntungan sebanyak 162,7 miliar dollar Amerika.

 

Jenis-Jenis Token Kripto

Ada berbagai jenis token yang menjadi aset dan tersedia di blockchain koin. Setelah mengenalnya, maka akan lebih mudah menentukan mana yang sebaiknya dipilih. Berikut ini macam-macamnya.

1. NFT (Non Fungible Token)

Pada tahun 2021, token ini begitu naik daun setelah ada pembeli NFT berupa foto wajah dengan harga yang fantastis. NFT merupakan metadata yang unik dalam token yang bisa digunakan untuk mengoleksi permainan hingga koleksi digital seperti lukisan atau gambar.

NFT mempunyai sertifikat yang unik sehingga tidak mudah untuk di copy. Sifatnya asli dan jumlahnya hanya satu sehingga membuatnya menjadi nilai tukar yang tidak bisa digantikan.

2. Digital Currency

Token kripto yang selanjutnya adalah mata uang digital yang diciptakan untuk mempermudah pemenuhan transaksi harian. Meskipun disebut dengan aset namun jenis ini tidak ditujukan untuk mempertahankan daya beli pemiliknya dalam waktu yang lama. Jadi intinya mata uang ini hanya digunakan untuk transaksi saja.

3. Stablecoin

Ciri utama dari token kripto ini adalah memiliki nilai atau harga yang stabil. Sangat cocok jika digunakan sebagai cadangan karena mirip dengan mata uang fiat. Acuan dari jenis token ini adalah mata uang asli.

Contohnya saja untuk stablecoin USD coin di mana acuannya adalah mata uang yakni dollar Amerika. USD coin sama seperti dollar Amerika yang memiliki kepopuleran cukup tinggi.

4. Utility Token

Aset digital yang fungsinya adalah mengoperasikan layanan dalam blockchain. Begitu juga untuk memberikan dana pengembangan proyek kripto. Nantinya untuk proses transaksinya akan menggunakan utility token ini.

5. Security Token

Token kripto yang selanjutnya bukan bertujuan untuk mengamankan akun blockchain melainkan sebagai bentuk saham suatu perusahaan yang menggunakan blockchain. Para pengguna token ini memiliki harapan untuk bisa mendapatkan imbal hasil yang tinggi.

 

Apakah Kripto Legal di Indonesia?

Pertanyaan ini pasti muncul di benak para pemula dalam investasi aset digital. Pasalnya selalu banyak berita simpang siur terkait kripto. Soal legalitas ini memang benar dulunya di tahun 2014 Bank Indonesia sempat mengeluarkan siaran pers bahwa virtual currency seperti token kripto bukanlah alat pembayaran yang sah.

Seiring dengan bertambahnya investor kripto maka muncul peraturan yang membuat virtual currency dan emas digital legal untuk diperdagangkan. Peraturan-peraturan inilah yang menjadi landasan dalam transaksi sampai hari ini.

Kepastian hukumnya pun sudah sangat jelas atas peraturan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Semua peraturan yang dikeluarkan tersebut memfasilitasi akses pertumbuhan serta perkembangan perdagangan token kripto maupun koin kripto di Indonesia.

 

Perbedaan Token Kripto dan Koin Kripto

Tidak sedikit investor mata uang digital yang masih bingung antara pengertian token dan koin kripto. Supaya tidak salah dan membuat aktivitas investasi berjalan lancar, berikut ini beberapa perbedaan yang bisa disimak.

1. Perbedaan dari Segi Blockchain

Perbedaan yang pertama bisa dilihat dari sistem atau blockchain yang digunakan. Token kripto merupakan aset yang sudah ada sebelumnya atau memiliki kepemilikan dari orang lain. Supaya token dapat disimpan maka pengembang harus membayar terlebih dahulu.

Koin kripto sebaliknya yang dibuat langsung oleh pengembang. Setiap koin memiliki peraturannya sendiri-sendiri sesuai dengan pengembangnya. Mengingat dibuat langsung oleh pengembang maka tidak perlu adanya pembayaran.

2. Fungsi dari Penggunaannya

Perbedaan selanjutnya bisa dilihat dari fungsi atau penggunaannya. Koin kripto bisa digunakan untuk berbagai transaksi pembayaran. Siapa saja bisa membeli barang menggunakan koin ini.

Berbeda dengan token yang bukan sekedar alat bayar namun juga mempermudah akses tertentu. Hal tersebut bisa dilihat dari jenis-jenis token di atas. Misalnya untuk membeli NFT atau bahkan mendengarkan lagu.

3. Sistem Pembuatannya

Koin bisa didapatkan dengan cara menambang dan jumlahnya pun sudah ditetapkan sejak awal diterbitkan. Hanya perlu alat untuk menambah saja hingga akhirnya koin terkumpul.

Sedangkan token proses transaksinya perlu melalui Initial Coin Offering pada publik atau langsung di aplikasi tertentu. Jadi prosesnya tidak semudah dengan koin kripto.

Masih banyak hal lagi yang bisa dipelajari lagi dari token kripto. Semua itu bisa dipelajari dengan mudah melalui pakarnya langsung. Segeralah bergabung ke https://crypstocks.co.id/ untuk mendapatkan panduan lengkap menjadi investor kripto.

Jika ingin mengetahui informasi selengkapnya terlebih dahulu dapat menghubungi admin di nomor Whatsapp +6282261100707.

 

Baca juga : Ketahui Tarif Pajak PPN Kripto Indonesia


Share on:


Add Comment

Chat Here!