Begini Cara Membaca Candlestick 1 Menit Trading BTC

Admin
24 Januari 2023
Artikel | 25 0

Begini Cara Membaca Candlestick 1 Menit Trading BTC | Crypstocks
Cara Membaca Candlestick

Candlestick dalam bentuk grafik merupakan kombinasi dari beberapa candle yang dianalisis trader untuk mengantisipasi kemungkinan pergerakan harga token kripto tertentu di pasar. Namun tidak semua trader tahu cara membaca candlestick 1 menit? Sederhananya, candlestick merupakan alat teknis yang sangat membantu trader dalam menyusun representasi visual lengkap akan pergerakan dan harga token atau token dalam kurun waktu tertentu.

Intinya, trader menggunakan candlestick untuk dalam memahami pergerakan harga aset.  Pada awalnya candlestick cukup sulit untuk dipahami. Namun, penting untuk diketahui bahwa candlestick menawarkan informasi lebih lengkap dibandingkan bagan yang berbentuk garis biasa. Candlesticks hadir sebagai instrumen yang menunjukkan informasi terperinci tentang harga yang mencakup open, close, high, dan low untuk jangka waktu tertentu.

 

Ketahui Cara Membaca Candlestick 1 Menit

Candlestick sudah ada sejak 1700-an oleh seorang Munehisa Homma, seorang pedagang beras Jepang. Dia menggunakan elemen candlestick yang terdiri dari (Open High dan Close Low) untuk merepresentasikan harga pada periode trading. Hingga hari ini, mayoritas pasar keuangan mengandalkan candlestick sebagai representasi harga.

Candlestick mungkin terlihat serupa dengan bagan batang atau bar chart biasa. Padahal, terdapat perbedaan. Dalam grafik kandil, hubungan antara open dan close terwakili oleh warna bagan. Sebaliknya, palang memiliki satu garis vertikal dan dua garis horizontal pada kedua sisi garis vertikal.

Ketika pola candlestick yang sesuai terbentuk pada grafik harga, trader crypto dapat mengantisipasi kelanjutan (continuation) atau pembalikan (reversal) harga.  Oleh karena itu, satu candlestick dan beberapa candlestick sangat penting untuk menentukan pergerakan harga aset trading kripto yang akan datang.

Anatomi candlestick terdiri dari candlestick bullish dan bearish. Anatomi ini menunjukkan harga dibuka satu arah dan ditutup ke arah yang berlawanan. Bagian candlestick yang lebih luas adalah body utama yang merepresentasikan harga pembukaan dan penutupan.  

Pada candle bullish, harga pembukaan harus di bawah harga penutupan.  Hal ini berarti harga sudah mengalami kenaikan selama periode tersebut. Pada sisi lainnya, harga pembukaan harus di atas harga penutupan dalam candle bearish. Hal ini menunjukkan harga telah menurun selama periode tersebut. Ukuran body mewakili tekanan pasar dimana panjang menunjukkan pergerakan yang kuat. Sedangkan body pendek menunjukkan pergerakan harga rendah.

Lalu, bagaimana dengan candlestick merah dan hijau pada pair crypto? Biasanya, warna hijau atau buying pressure merepresentasikan bullish candlestick. Sedangkan warna merah menunjukkan bearish candlestick. Namun, trader dapat mengubah warnanya kapan saja sesuai pilihan serta template trading mereka.

Sumbu atau wick merupakan bentuk yang lebih tebal dari candlestick. Letaknya ada di atas dan di bawah bagian candle. Sumbu yang ada di atas body candlestick kandil menunjukkan tingkat harga tertinggi dalam kurun waktu tertentu.  Sebanding dengan sumbu di bawah, badan candlestick mewakili level terendah dari jangka waktu tertentu.

Setiap candle membentuk pola dimana trader dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Cara terbaik dalam memulai trading adalah mengidentifikasi pola candlestick terlebih dahulu.   Pola candlestick muncul dimana terdapat kombinasi dari beberapa candle terkait keberadaan pembeli dan penjual dalam periode tertentu.

Tetapi, fluktuasi harga di pasar keuangan bergantung pada penawaran dan permintaan serta keinginan trader. Saat harga mencapai level resistance atau support, maka muncullah pola candlestick. Oleh karena itu, pola candlestick sangat signifikan saat harga bergerak ke zona harga yang cukup drastis.

 

Bagaimana Cara Membaca OHCL?

Opening High and Closing Low Price atau OHCL merupakan jenis bagan candlestick yang menunjukkan harga open, high, close, dan low dalam kurun waktu tertentu. 

Harga open merupakan tingkat harga saat candle sebelumnya ditutup seiring dengan kemunculan candle berikutnya. Nantinya, harga akan bergerak naik atau turun sehingga terciptalah high atau low. Nantinya saat candle ditutup pada suatu harga, maka hal ini mengindikasikan harga close. Harga saham candle nantinya tergantung pada bagaimana level OHCL muncul.

 

Apa Saja Pola dan Tren Bagan Candlestick Chart?

Fluktuasi harga asset yang ada pada graphic candlestick mewakili tren. Titik tinggi dan rendah dari beberapa tren kecil dikelompokkan untuk membentuk tren yang lebih signifikan.  Bentuk-bentuk tren adalah:

1. Tren Naik

Tren naik adalah saat grafik memiliki titik rendah yang lebih tinggi dari titik rendah sebelumnya dimana titik tinggi yang baru muncul lebih tinggi dari titik tinggi sebelumnya. Selama tren naik, trader memiliki rasa percaya diri untuk melakukan trading serta terjadi bullish pada pasar.

2. Tren Turun

Tren  turun terjadi pada bagan dengan titik tinggi baru lebih rendah dari titik tinggi sebelumnya. Titik  rendah yang baru juga lebih rendah dari titik rendah sebelumnya.  

3. Tren Konsolidasi

Harga dalam tren ini tidak bergerak secara konsisten dalam satu arah. Tren ini adalah peralihan beralih antara tinggi dan rendah, dengan titik tinggi dan rendah relatif dekat satu sama lain.

Pada dasarnya, grafik candlestick merupakan acuan bagi trader sehingga mereka dapat membaca harga dari kiri ke kanan dengan mudah. Kendati tidak ada cara untuk membaca secara teknis, namun ada kurva pembelajaran dalam menganalisis grafik.

Memang tidak ada aturan khusus untuk cara membaca candlestick. Namun  trader dapat mulai membaca dari paling kiri hingga trader melihat candle pertama.  Trader perlu fokus pada kecepatan tren dan formasi candle di akhir tren.

Trader dapat membaca grafik candlestick secara akurat apabila mereka menggunakan kerangka waktu yang lebih tinggi. Selain itu, mereka perlu fokus pada aksi harga yang berada pada level support dan key resistance.  

Selain itu, trader harus memahami time frame trading yang menjadi acuan penting. Kendati pola candle dari di semua kerangka waktu berasal dari pergerakan harga, tidak ada perbedaan dalam kerangka waktu yang lebih tinggi atau lebih rendah secara teknis.  Namun, kerangka waktu yang lebih tinggi selalu memberikan arah harga yang lebih akurat daripada kerangka waktu yang lebih rendah.

Oleh karena itu, apabila trader memperdagangkan cryptocurrency, trader perlu harus melihat arah harga harian atau candle H4.  Trader dapat menemukan perdagangan yang menguntungkan saat kerangka waktu yang lebih rendah dan kerangka waktu yang lebih tinggi sesuai dengan arahnya.

 

Menempatkan Stop-loss dan Take Profit pada Pola Candlestick

Trader crypto harus memiliki stop-loss sebagai instrumen manajemen risiko yang signifikan dalam trading crypto. Stop-loss penting demi membatasi kerugian trader yang berada di posisi terbuka yang membuat pergerakan tidak menguntungkan.  Keuntungan utama menggunakan stop-loss order adalah membantu trader mengurangi kerugian tanpa harus melakukan pemantauan aset setiap hari. Tanpa stop-loss, trader mempertaruhkan investasi.

Selain mengenal cara membaca candlestick 1 menit, trader yang dengan https://crypstocks.co.id/ akan mendapatkan panduan terlengkap dan komprehensif.   Tersedia berbagai kelas Beginner, Intermediate, Advance, dan Private Group. Keuntungan dengan berinvestasi crypto bukan lagi sekedar angan-angan.  Hubungi 08xx untuk mendapatkan informasi terlengkap.

Jika ingin mengetahui informasi selengkapnya terlebih dahulu dapat menghubungi admin di nomor Whatsapp +6282261100707.

 

Baca juga : Berikut Macam Candle Trading yang Wajib Kamu Tahu


Share on:


Add Comment

Chat Here!